PROMO CODE WEBSITEJUARA, POTONGAN 500RB
main-logo
Tim Web Ekspor10 Jul 2025

Membuka Gerbang Dunia: Potensi Ekspor Tempe Indonesia yang Siap Mendunia

Potensi Ekspor Tempe

Tempe bukan sekadar makanan tradisional khas Indonesia, tapi juga simbol kearifan lokal yang kini mulai dilirik pasar global. Sebagai sumber protein nabati yang ramah lingkungan dan kaya gizi, tempe menyimpan potensi besar untuk menjadi komoditas ekspor unggulan Indonesia. Artikel ini akan mengupas peluang ekspor tempe secara mendalam, termasuk data terbaru, negara tujuan utama, hingga tantangan dan persyaratannya.

Tren Nilai dan Volume Ekspor Tempe Indonesia

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor tempe Indonesia memang belum sebesar produk olahan lainnya seperti kopi atau mie instan. Namun, tren ekspor produk berbasis kedelai fermentasi menunjukkan pertumbuhan positif. Pada 2023, Indonesia mengekspor produk berbasis tempe dengan nilai mencapai lebih dari USD 2,1 juta, meningkat sekitar 12% dibanding tahun sebelumnya.

Meskipun volume ekspor masih relatif kecil, kenaikan permintaan dari pasar luar negeri, khususnya negara-negara yang mengutamakan pola makan sehat dan berkelanjutan, memberikan sinyal positif terhadap masa depan ekspor tempe.

Negara Tujuan Utama Ekspor Tempe

Beberapa negara yang menjadi tujuan utama ekspor tempe Indonesia antara lain Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan, Australia, dan Belanda. Jepang menempati posisi teratas dengan menyerap lebih dari 40% dari total ekspor tempe Indonesia.

Negara-negara ini memiliki komunitas vegetarian dan vegan yang berkembang pesat, serta masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya konsumsi makanan non-hewani yang bergizi. Selain itu, komunitas diaspora Indonesia yang cukup besar di negara-negara tersebut turut mendorong permintaan akan tempe sebagai bagian dari kebutuhan kuliner mereka.

Peluang Pasar dan Inovasi Global Produk Tempe

Peluang ekspor tempe Indonesia tidak hanya terbuka di pasar tradisional Asia dan Barat, tetapi juga di pasar non-tradisional seperti Timur Tengah dan Afrika yang mulai tertarik pada makanan berbasis nabati.

Menariknya, tren ini juga dilirik oleh startup internasional. Sebuah startup asal Inggris bernama Better Nature berhasil mendapatkan pendanaan untuk mengembangkan produk tempe berbasis inovasi modern. Mereka bahkan membuat berbagai varian tempe siap saji dan olahan tempe dalam bentuk snack yang ditujukan untuk pasar Eropa.

Fenomena ini menunjukkan bahwa potensi tempe tidak hanya sebatas sebagai bahan baku makanan rumahan, tapi juga bisa diolah menjadi produk bernilai tambah tinggi yang kompetitif di pasar global. Indonesia, sebagai negara asal tempe, tentu memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin di sektor ini jika dapat memanfaatkan tren tersebut.

Tantangan dan Hambatan Ekspor Tempe

Meskipun potensinya besar, ekspor tempe tidak lepas dari sejumlah tantangan. Salah satu hambatan utama adalah daya tahan tempe yang terbatas karena sifatnya sebagai produk fermentasi segar. Proses pengawetan, pengemasan vakum, dan pendinginan menjadi sangat krusial untuk menjaga kualitas saat pengiriman ke luar negeri.

Selain itu, kendala lainnya adalah belum meratanya pemahaman pelaku usaha kecil menengah (UKM) terkait standar mutu dan keamanan pangan internasional seperti HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) atau sertifikasi organik.

Tantangan administratif seperti perizinan, akses pembiayaan ekspor, serta birokrasi pengurusan dokumen juga masih menjadi keluhan pelaku UKM yang ingin mengekspor produk tempe.

Persyaratan Umum Ekspor Tempe

Untuk bisa menembus pasar ekspor, pelaku usaha tempe harus memenuhi berbagai persyaratan. Beberapa dokumen penting yang dibutuhkan antara lain:

  • Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
  • Nomor Induk Berusaha (NIB)
  • Sertifikasi halal dari MUI
  • Sertifikasi keamanan pangan seperti HACCP atau ISO 22000
  • Health Certificate dari dinas terkait
  • Pendaftaran produk di negara tujuan (jika diperlukan)

Selain itu, memahami standar ekspor masing-masing negara sangat penting. Beberapa negara mensyaratkan label gizi, informasi alergen, dan dokumentasi asal bahan baku.

Untuk informasi lebih lanjut dan detail teknis ekspor, pelaku usaha bisa merujuk ke situs resmi Kementerian Perdagangan, Trade Map, atau International Trade Centre (ITC).

Kesimpulan: Saatnya Tempe Menjadi Komoditas Unggulan Ekspor

Dengan permintaan global yang terus meningkat terhadap makanan sehat, berkelanjutan, dan berbasis nabati, tempe memiliki peluang cerah untuk menjadi bintang baru dalam portofolio ekspor Indonesia. Dukungan inovasi, peningkatan kualitas produksi, dan pemahaman akan standar global dapat menjadi kunci keberhasilan menembus pasar internasional.

Bagi kamu yang tertarik mengembangkan bisnis ekspor, termasuk produk seperti tempe, memiliki website bisnis ekspor yang kredibel dan menarik sangatlah penting. Website yang dirancang dengan baik akan meningkatkan kepercayaan buyer luar negeri dan memudahkan proses promosi.

Yuk, bangun website ekspor kamu sekarang juga di webekspor.com dan jadikan tempe Indonesia dikenal dunia!

    contact